Memahami Keutamaan Surat Sebelum Ad Dhuha

Ilustrasi waktu pagi dan ibadah

Salat Dhuha adalah ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari meninggi, yakni sekitar waktu duha. Namun, seringkali muncul pertanyaan mengenai amalan apa yang idealnya dilakukan tepat sebelum atau sebagai pembuka sebelum melaksanakan salat Dhuha. Dalam konteks ini, "surat sebelum ad dhuha" sering merujuk pada doa atau bacaan khusus yang memiliki kaitan erat dengan waktu tersebut, baik dalam bentuk zikir, istighfar, maupun niat yang mendalam.

Meskipun tidak ada satu pun hadis sahih yang secara eksplisit menyebutkan satu surat pendek spesifik yang harus dibaca sebelum memulai salat Dhuha (misalnya, membaca Al-Ikhlas tiga kali sebelum salat), praktik yang paling utama adalah mempersiapkan hati dan diri melalui berbagai amalan yang dianjurkan di pagi hari.

Keutamaan Salat Dhuha dan Persiapannya

Salat Dhuha memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa pahalanya setara dengan sedekah bagi seluruh sendi tubuh. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga rutinitas ibadah ini. Sebelum melaksanakan salat, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan diri, berwudu, dan menghadirkan hati.

Fokus pada Niat dan Dzikir Pagi

Secara umum, amalan yang paling relevan untuk dilakukan saat menanti waktu Dhuha adalah berzikir dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung makna syukur dan permohonan rezeki. Beberapa ulama menganjurkan untuk membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan keberkahan waktu pagi.

Beberapa dzikir pagi (seperti yang terdapat dalam Hisnul Muslim) yang dibaca saat menjelang Dhuha antara lain:

Pembacaan surat-surat ini berfungsi sebagai pelindung diri dan peneguh tauhid sebelum memulai ibadah sunnah lainnya. Meskipun bukan syarat sah salat Dhuha, amalan ini sangat membantu dalam menciptakan suasana spiritual yang kondusif.

Bacaan Khusus dalam Salat Dhuha

Perlu dicatat bahwa fokus utama dari surat "sebelum ad dhuha" seringkali beralih pada bacaan sunnah yang dibaca di dalam salat Dhuha itu sendiri. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk membaca surat-surat tertentu di setiap rakaat.

“Barangsiapa yang salat Dhuha dua rakaat, dosanya akan diampuni, dan barangsiapa yang salat Dhuha empat rakaat, pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan berumrah.” (Hadis riwayat At-Tirmidzi)

Untuk memaksimalkan pahala, khususnya jika melaksanakan salat Dhuha empat rakaat (yang paling afdal dilakukan dengan salam setiap dua rakaat), dianjurkan untuk membaca:

  1. Rakaat Pertama: Surat Al-Fatihah, diikuti dengan Surat Asy-Syams (91).
  2. Rakaat Kedua: Surat Al-Fatihah, diikuti dengan Surat Ad-Dhuha (93).

Membaca Surat Ad-Dhuha (Surat ke-93) pada rakaat kedua adalah amalan yang sangat populer dan dianjurkan karena memiliki korelasi langsung dengan waktu pelaksanaan salat tersebut, yaitu pagi hari saat Allah SWT bersumpah dengan waktu Dhuha. Ini memperkuat makna dan kekhusyukan ibadah.

Peran Doa Setelah Salat Dhuha

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian salat Dhuha, amalan penutup yang sangat ditekankan adalah membaca doa khusus Dhuha. Doa ini merupakan puncak permohonan rezeki dan kemudahan dari Allah SWT, yang mana tujuan utama melaksanakan salat Dhuha sering dikaitkan dengan memohon kelancaran urusan duniawi dan ukhrawi.

Doa yang masyhur diajarkan adalah:

Allahumma inna ad-dhuha'a dhuha'uk, wal-bah'a bahau'uk, wal-jamala jamaluk, wal-quwwata quwwatuk, wal-qudrata qudratuk, wal-'ishmata 'ismatuk. Allahumma in kana rizqi fi's-sama'i fa'anzilhu, wa in kana fil-ardi fa'akhrijhu, wa in kana mu'assaran fayassirhu, wa in kana haraman fathahhirhu, wa in kana ba'idan faqaribhu. Bihaqqi dhuha'ik, wa bihaqqi jamalik, wa biqudratiq, innaka taqdhilil hawaija yaa arhamar rahimin.

Jika diartikan, doa ini berisi pengakuan bahwa segala keindahan, kekuatan, dan kekuasaan adalah milik Allah, dan permohonan agar rezeki yang ada di langit diturunkan, yang di bumi dikeluarkan, yang sulit dipermudah, dan yang haram disucikan. Mengulang-ulang doa ini setelah salat Dhuha adalah penutup yang ideal.

Kesimpulan Praktis

Jadi, jika merujuk pada "surat sebelum ad dhuha", yang paling utama adalah mempersiapkan diri dengan berzikir pagi dan menjaga wudu. Namun, jika merujuk pada surat yang paling relevan dibaca saat salat Dhuha, maka kombinasi Surat Asy-Syams dan Surat Ad-Dhuha dalam dua rakaat pertama sangat dianjurkan. Segala bentuk kekhusyukan dan kehadiran hati saat menanti waktu ibadah adalah persiapan terbaik yang sesungguhnya.

🏠 Homepage