Urutan dan Keutamaan Surat Setelah Al-Ikhlas dalam Al-Qur'an

Setelah membaca atau mempelajari Surat Al-Ikhlas (Surat ke-112 Al-Qur'an), pertanyaan umum yang sering muncul adalah: surat apa yang secara berurutan datang sesudahnya? Dalam susunan mushaf Al-Qur'an yang kita kenal saat ini, surat yang secara langsung mengikuti Al-Ikhlas adalah **Surat Al-Falaq** (Surat ke-113).

Susunan ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari tatanan wahyu yang telah ditetapkan. Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas seringkali disebut sebagai tiga surat pelindung (Al-Mu'awwidzatain, meskipun Al-Mu'awwidzat terkadang hanya merujuk pada Al-Falaq dan An-Nas saja, namun ketiganya memiliki kaitan erat dalam konteks perlindungan). Memahami urutan dan makna surat-surat ini memberikan kedalaman spiritual yang luar biasa dalam ibadah kita.

Mengapa Al-Falaq Datang Setelah Al-Ikhlas?

Surat Al-Ikhlas adalah penegasan tauhid yang mutlak: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allahu Ahad'." Surat ini memurnikan keyakinan seorang Muslim terhadap keesaan dan keunikan Allah SWT. Setelah menegaskan siapa Tuhan yang patut disembah, secara logis dan spiritual, seorang hamba perlu memohon perlindungan dari segala sesuatu yang berlawanan atau mengancam kemurnian tauhid tersebut.

Di sinilah peran Surat Al-Falaq masuk. Al-Falaq berarti "Waktu Fajar" atau "Pagi Hari". Surat ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kejahatan yang tampak maupun tersembunyi yang ada di alam semesta.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

Inti Makna Al-Falaq: Surat ini mengajarkan kita untuk berlindung kepada Tuhan pemilik fajar dari lima kategori kejahatan utama: kejahatan ciptaan-Nya secara umum, kejahatan malam ketika gelapnya pekat (ghaasiqin idzaa waqab), kejahatan tukang sihir atau tiupan-tiupan sihir (annaffaa-tsaat fil 'uqad), dan kejahatan orang yang dengki ketika ia mendengki.

Konteks Perlindungan Spiritual

Para ulama sering menekankan bahwa Al-Ikhlas adalah pengakuan keagungan Allah, sementara Al-Falaq adalah penyerahan diri dan permohonan perlindungan dari segala potensi gangguan yang mengancam keimanan dan keselamatan fisik kita. Setelah kita memuji Allah dengan ketauhidan yang sempurna (Al-Ikhlas), langkah berikutnya adalah menyadari keterbatasan diri dan memohon pertolongan-Nya dari segala keburukan yang ada di sekitar kita.

Urutan ini menciptakan siklus perlindungan yang sempurna: pertama, kita teguhkan keyakinan kita pada Sang Pencipta, kemudian kita memohon perlindungan dari ciptaan-Nya yang mungkin membawa mudharat.

الحماية

Ilustrasi Konsep Perlindungan dari Fajar

Amalan Surat Setelah Al-Ikhlas

Membaca Surat Al-Falaq secara rutin, terutama setelah Al-Ikhlas, memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk membaca ketiga surat pelindung ini (termasuk An-Nas) di pagi dan petang hari, serta sebelum tidur.

  1. Perlindungan dari Sihir dan Hasad: Ayat terakhir surat ini secara spesifik diturunkan sebagai penawar terhadap sihir yang pernah menimpa Nabi Muhammad ﷺ. Membacanya adalah bentuk imunisasi spiritual.
  2. Keteguhan Iman: Setelah mengikrarkan tauhid di Al-Ikhlas, Al-Falaq memperkuat hubungan kita dengan Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan pertolongan.
  3. Ketenangan Malam Hari: Dengan memohon perlindungan dari kegelapan (ghaaqib), seorang Muslim dapat tidur dengan lebih tenang, karena menyerahkan segala urusan keamanan kepada Pemilik Malam dan Fajar.

Oleh karena itu, dalam rangkaian ibadah sehari-hari, terutama dalam shalat Subuh dan Maghrib, mengikuti urutan Al-Ikhlas, lalu Al-Falaq, dan kemudian Al-Nas, merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Ini menunjukkan bahwa seorang mukmin harus terlebih dahulu mengenal Tuhannya dengan benar, kemudian memohon perlindungan dari segala potensi bahaya di dunia yang fana ini, sebelum akhirnya menyempurnakan perlindungan dengan memohon perlindungan dari tipu daya setan (yang dibahas dalam Surat An-Nas).

Kesimpulan

Surat yang secara berurutan setelah Al-Ikhlas dalam mushaf Al-Qur'an adalah **Surat Al-Falaq (113)**. Urutan ini secara tematis sangat relevan: setelah mengesakan Allah (Al-Ikhlas), kita segera memohon perlindungan-Nya dari segala keburukan ciptaan-Nya yang bersifat umum maupun spesifik (Al-Falaq). Memahami makna dan konteks surat ini akan semakin meningkatkan kekhusyukan dan keyakinan seorang Muslim akan penjagaan Allah SWT sepanjang hari dan malam.

🏠 Homepage