Sholat adalah tiang agama dan komunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam setiap rakaat, kita diwajibkan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Meskipun membaca surat Al-Fatihah adalah rukun yang tidak tergantikan, penambahan suratan pendek memberikan kedalaman, variasi, dan kekhusyukan tersendiri dalam ibadah kita.
Banyak umat Muslim, terutama mereka yang baru memulai atau memiliki keterbatasan waktu, mencari suratan pendek yang mudah dihafal namun sarat makna. Menguasai suratan-suratan pendek ini tidak hanya memudahkan pelaksanaan sholat rutin, tetapi juga memperkaya batin kita dengan pesan-pesan ilahi yang terangkum ringkas namun padat.
Mengapa suratan pendek begitu penting dalam konteks sholat? Ada beberapa alasan mendasar. Pertama, konsentrasi (khusyuk) seringkali lebih mudah dicapai ketika kita membaca sesuatu yang sudah sangat kita pahami dan hafal. Ketika pikiran tidak teralihkan oleh upaya mengingat teks, energi fokus kita dapat sepenuhnya diarahkan pada makna dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Kedua, ketersediaan. Dalam keadaan sibuk, sakit, atau sedang dalam perjalanan (safar), memiliki persediaan surah pendek yang siap dibaca membantu memastikan bahwa sholat tetap dilaksanakan dengan kualitas terbaik di tengah keterbatasan.
Ketiga, variasi adalah bagian dari kesempurnaan. Nabi Muhammad SAW sering kali menunjukkan teladan membaca surah yang berbeda-beda dalam sholatnya. Menggunakan variasi surah pendek membuat ibadah tidak terasa monoton dan melatih hafalan kita secara berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa suratan pendek dari Juz Amma (juz terakhir Al-Qur'an) yang sangat populer dan dianjurkan untuk dihafal dan dibaca dalam sholat fardhu maupun sunnah:
Selain yang disebutkan di atas, surah-surah pendek lainnya seperti Al-Qari'ah, Ad-Dhuha, Al-Asr, dan Al-Mulk (bagi yang hafal) juga sangat dianjurkan untuk menambah kekayaan bacaan sholat kita.
Menghafal adalah langkah awal, namun menghayati maknanya adalah kunci untuk mencapai kekhusyukan. Ketika Anda membaca surah pendek, cobalah untuk menerjemahkan setiap ayat dalam hati Anda saat mengucapkannya. Misalnya, saat membaca Al-Ikhlas, rasakan keagungan Allah yang Maha Esa itu.
Disarankan untuk mempraktikkan apa yang telah dihafal dalam sholat sunnah terlebih dahulu sebelum menggunakannya dalam sholat fardhu. Hal ini memberikan ruang untuk koreksi dan penyesuaian tanpa mengurangi kekhidmatan sholat wajib Anda.
Inti dari suratan pendek dalam sholat bukanlah seberapa panjang atau seberapa jarang Anda membacanya, melainkan seberapa besar penghayatan dan ketulusan yang menyertai setiap huruf yang terucap. Suratan pendek adalah jembatan ringkas menuju kedekatan spiritual yang tak terbatas.