Dalam dunia penerjemahan, terutama dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, seringkali kita menemukan kata atau singkatan yang memiliki makna ganda atau konteks yang sangat spesifik. Salah satu kata yang sering membingungkan penerjemah pemula adalah "WAS". Jika dilihat sekilas, ini terlihat seperti singkatan, namun dalam konteks tata bahasa Inggris, "was" adalah bentuk lampau (past tense) dari kata kerja bantu (auxiliary verb) "to be". Memahami kapan harus menerjemahkan "was" sebagai kata kerja atau mengabaikannya sebagai penanda waktu adalah kunci akurasi.
Kata "was" adalah bentuk tunggal orang ketiga lampau dari 'is' (He, She, It was) dan orang pertama lampau dari 'am' (I was). Fungsi utamanya adalah untuk menyatakan keberadaan, kondisi, atau identitas yang terjadi di masa lalu. Kesalahan umum saat menerjemahkan adalah menerjemahkannya secara literal sebagai kata yang berdiri sendiri tanpa memperhatikan struktur kalimat.
Sebagai contoh, dalam kalimat: "She was a doctor." Terjemahan yang tepat adalah "Dia adalah seorang dokter." Dalam bahasa Indonesia, kata 'adalah' seringkali dihilangkan dalam percakapan santai, namun secara gramatikal, 'was' menunjuk pada keberadaan di masa lampau. Jika kita mengabaikannya, kita bisa kehilangan nuansa waktu tersebut.
Fungsi krusial "was" muncul ketika ia menjadi bagian dari struktur kalimat majemuk.
Dalam kedua kasus di atas, fokus penerjemahan harus dialihkan pada kata kerja utama ('reading' atau 'sent') sambil memastikan penanda waktu lampau yang diwakili oleh 'was' terintegrasi dengan baik dalam struktur bahasa Indonesia, misalnya dengan menggunakan kata 'sedang' atau tanpa padanan langsung jika konteks sudah jelas dari keterangan waktu lain seperti 'kemarin'.
Meskipun lebih jarang, terutama dalam teks-teks teknis atau konteks tertentu, "WAS" bisa jadi merupakan akronim. Jika Anda menemukan "WAS" di antara huruf kapital semua tanpa konteks tata bahasa yang jelas, Anda harus curiga bahwa itu adalah singkatan. Beberapa contoh umum (meskipun konteksnya sangat bervariasi):
Ketika Anda menghadapi "WAS" sebagai akronim, tugas Anda bukan menerjemahkannya, melainkan mencari tahu definisi aslinya dalam konteks sumber teks tersebut dan menyertakan akronim tersebut dalam kurung jika perlu dijelaskan. Jika teks berbahasa Inggris umum, kemungkinan besar itu adalah bentuk lampau 'was'. Selalu prioritaskan konteks!
Untuk memastikan terjemahan kata "was" akurat dari Inggris ke Indonesia, ikuti langkah-langkah strategis ini:
Secara keseluruhan, mayoritas kasus penerjemahan kata "was" akan berkutat pada pengenalan fungsinya sebagai penanda waktu lampau dalam struktur verbal bahasa Inggris. Dengan mengenali polanya, penerjemahan dari bahasa Inggris menjadi lancar dan akurat, menghindari kekakuan terjemahan kata per kata yang seringkali menghilangkan esensi makna asli.