Simbol Keesaan Allah (Tauhid)
Surah Al-Ikhlas, yang berarti "Memurnikan Kepercayaan" atau "Ketulusan," adalah salah satu surah terpendek dalam Al-Qur'an namun memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Surah ini sering disebut sebagai sepertiga Al-Qur'an karena kandungan maknanya yang mencakup inti ajaran tauhid (keesaan Allah SWT). Bagi setiap Muslim, mengetahui posisi dan urutan surah ini sangatlah penting.
Dalam mushaf Al-Qur'an yang tersusun secara tartib (urutan turun), Surah Al-Ikhlas menempati urutan yang spesifik. Surah ini terletak di antara surah-surah pendek lainnya pada bagian akhir Al-Qur'an, yang dikenal sebagai Juz 'Amma (juz ke-30).
Urutan Surah Al-Ikhlas adalah Surah ke-112.
Surah ini didahului oleh Surah Al-Masad (Surah ke-111) dan diikuti oleh Surah Al-Falaq (Surah ke-113). Urutan ini bersifat Tawqifi, yang berarti penentuan urutan surah telah ditetapkan langsung oleh Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, dan susunan ini telah dijaga keotentikannya hingga kini.
Surah Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat pendek yang padat makna. Ayat-ayat ini merupakan penegasan murni mengenai sifat-sifat Allah SWT yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada satu pun yang setara dengan-Nya.
Setiap ayat memiliki makna yang mendalam. Ayat pertama menegaskan keunikan eksistensi-Nya. Ayat kedua menjelaskan bahwa Allah adalah sumber segala kebutuhan, tempat segala makhluk bergantung. Ayat ketiga meniadakan segala bentuk persekutuan atau keturunan pada-Nya, menegaskan kemutlakan sifat-Nya yang tidak membutuhkan makhluk. Terakhir, ayat keempat menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang dapat dibandingkan dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Mengingat betapa pentingnya isi surah ini, keutamaannya pun sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surah Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an. Keutamaan ini bukan berarti menghilangkan kewajiban membaca keseluruhan Al-Qur'an, melainkan menunjukkan betapa besarnya pahala bagi mereka yang menghayati dan mengamalkan kandungan tauhid di dalamnya.
Surah ini sangat dianjurkan untuk dibaca dalam berbagai kesempatan, baik sebagai bacaan rutin harian, pada saat shalat sunnah maupun fardhu, bahkan sebagai perlindungan diri dari segala keburukan. Memahami urutan surah Al-Ikhlas (ke-112) dan maknanya membantu seorang Muslim memperkuat fondasi keimanan mereka, yaitu keyakinan penuh terhadap keesaan Allah SWT.
Dengan demikian, penempatan Surah Al-Ikhlas pada urutan 112 di akhir Al-Qur'an menjadi pengingat penutup bagi pembaca bahwa setelah menelusuri semua ajaran dan kisah dalam Al-Qur'an, titik akhirnya adalah pengakuan mutlak terhadap keesaan Allah SWT, sebagaimana yang termaktub dalam empat ayat ringkas namun agung ini.