Aglaonema, atau yang sering disebut Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias favorit karena corak daunnya yang memukau. Namun, ketika Aglaonema baru tiba di rumah Anda, ia mengalami stres akibat perpindahan lingkungan. Proses penanaman ulang atau pemindahan media tanam harus dilakukan dengan hati-hati agar tanaman cepat beradaptasi dan tidak mengalami syok.
Memahami langkah-langkah awal sangat krusial. Jangan terburu-buru langsung mengganti media tanamnya jika belum benar-benar diperlukan. Kunci utamanya adalah observasi dan kesabaran.
Langkah pertama dan terpenting setelah menerima kiriman Aglaonema yang baru datang adalah jangan langsung memindahkannya ke pot permanen. Tanaman perlu masa adaptasi atau karantina. Masa ini bertujuan agar daun dan akar terbiasa dengan suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya di rumah baru Anda.
Tidak semua Aglaonema baru datang harus langsung di-repotting. Jika tanaman dikirim dengan media tanam yang terlihat sehat, gembur, dan akarnya tidak terlihat keluar dari dasar pot, Anda bisa menundanya. Namun, jika kondisi media tanam sangat padat, basah kuyup, atau Anda menduga ada pembusukan akar, maka repotting harus segera dilakukan.
Aglaonema sangat menyukai media yang porous, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Media yang terlalu padat akan menahan air terlalu lama dan menyebabkan busuk akar.
Campuran media yang direkomendasikan biasanya terdiri dari:
Rasio yang sering digunakan adalah 1:1:1 atau disesuaikan dengan tingkat porositas yang diinginkan.
Jika Anda memutuskan untuk mengganti media tanam Aglaonema yang baru datang, ikuti langkah-langkah berikut dengan lembut:
Balikkan pot lama dengan hati-hati sambil menahan pangkal batang. Ketuk dasar pot hingga tanaman keluar bersama media lamanya. Bersihkan akar dari media lama. Jika media tersebut sangat padat, rendam sebentar di air bersih untuk memudahkan pelepasan kotoran.
Ini adalah bagian paling krusial. Periksa seluruh akar. Jika Anda menemukan akar yang lembek, menghitam, atau berbau busuk, segera potong menggunakan gunting steril (bersihkan dengan alkohol). Setelah dipotong, taburi area yang terpotong dengan bubuk kayu manis atau fungisida untuk mencegah infeksi jamur lebih lanjut.
Pilih pot yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari bola akar. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang memadai. Pot berbahan terakota (tanah liat) sering direkomendasikan karena sifatnya yang porus, membantu media cepat kering.
Setelah Aglaonema tertanam dengan baik di pot barunya, perlakuan pasca tanam sangat menentukan keberhasilannya.
Penyiraman Awal: Jangan langsung menyiram banyak. Berikan sedikit air saja, cukup untuk membuat media sedikit lembap. Tunggu hingga 2-3 hari sebelum menyiram secara normal (ketika media mulai kering).
Pencahayaan: Tetap pertahankan di tempat yang mendapat cahaya terang namun teduh selama dua minggu pertama. Hindari memindahkan tanaman terlalu sering.
Pemupukan: Sama halnya dengan penyiraman, jangan memupuk segera. Beri jeda minimal 3-4 minggu agar akar sempat pulih dan mulai menyerap nutrisi dari media tanam yang baru.
Dengan mengikuti panduan cara menanam Aglaonema yang baru datang ini secara bertahap dan sabar, Anda akan meminimalkan risiko tanaman mati suri dan memaksimalkan peluangnya untuk tumbuh subur dan cantik di rumah Anda.