Surah Al-Kahfi adalah salah satu surah yang penuh dengan pelajaran hikmah, terutama melalui kisah Nabi Musa bersama hamba Allah yang saleh, yang dikenal sebagai Khidir (atau Al-Khidr).
Ayat 75 dari surah ini menjadi titik balik krusial dalam interaksi mereka. Setelah Musa mengikuti Khidir dan menyaksikan dua kejadian luar biasa (melubangi perahu dan membunuh anak laki-laki), Musa mulai merasa terbatas oleh pemahamannya sendiri dan memutuskan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih mendalam.
Ayat ini secara eksplisit mencatat permintaan Musa, yang mencerminkan kerendahan hati seorang pencari ilmu yang menyadari bahwa pengetahuan yang dimilikinya belum mencakup kedalaman hikmah ilahiah.
Ayat ini menegaskan bahwa batas kesabaran dan pemahaman Nabi Musa telah tercapai pada titik tersebut. Khidir, yang diberi ilmu ladunni (ilmu khusus dari sisi Allah), memahami bahwa Musa belum siap menerima penjelasan penuh atas tindakannya. Oleh karena itu, Khidir menyatakan bahwa inilah saatnya mereka berpisah, namun ia menawarkan janji penting.
Meskipun ini adalah momen perpisahan, ayat ini mengajarkan beberapa pelajaran mendasar bagi umat Islam dalam konteks mencari ilmu dan menghadapi kesulitan:
Dalam konteks kehidupan modern, di mana informasi datang dengan sangat cepat, ayat 75 Al-Kahfi mengingatkan kita untuk bersikap kritis namun sabar. Ketika kita menghadapi situasi yang tampaknya tidak adil, atau ketika kita melihat ketidaksesuaian antara apa yang kita yakini benar dan apa yang terjadi di dunia, kita harus ingat kisah Musa dan Khidir.
Jangan terburu-buru menghakimi atau menyimpulkan bahwa sesuatu itu sepenuhnya salah atau baik tanpa melihat gambaran besarnya. Pengetahuan kita seringkali hanya sepotong kecil dari rencana ilahi yang maha luas. Kepercayaan penuh pada keadilan dan kebijaksanaan Allah (tawakkul) harus diiringi dengan usaha mencari pemahaman (ilmu).
Kisah ini mengajarkan bahwa ada dimensi pengetahuan yang hanya bisa diakses melalui kerendahan hati yang ekstrem dan kesabaran yang konsisten, bahkan jika itu berarti harus berpisah sementara dengan kenyamanan pemahaman yang sudah kita miliki.