Surat Al-Kahfi, yang berarti "Gua", adalah salah satu surat terpanjang dalam Al-Qur'an dan memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Surat ini sering dibaca pada hari Jumat karena mengandung empat kisah utama yang menjadi pelajaran penting mengenai cobaan hidup: godaan harta dan dunia (Ashabul Kahfi), godaan ilmu pengetahuan (pemilik dua kebun), godaan kekuasaan (Dzulqarnain), serta godaan syahwat dan kesombongan (kisah Nabi Musa dan Khidr).
Di antara ayat-ayat kunci dalam surat ini adalah ayat ke-17, yang secara spesifik menyoroti kondisi fisik dan spiritual ketika seseorang berada dalam situasi yang sangat membutuhkan perlindungan dan petunjuk ilahi. Ayat ini menjadi pengingat konstan akan kelemahan manusia di hadapan kuasa Allah SWT.
Ayat ini menceritakan kondisi para pemuda Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) saat mereka tertidur lelap untuk jangka waktu yang sangat lama demi menjaga keimanan mereka dari tirani penguasa zalim.
Ayat 17 Al-Kahfi memberikan gambaran visual yang sangat menakjubkan mengenai perlindungan Allah SWT terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman. Kata kunci utama di sini adalah "تَزَاوَرُ" (tazawaru) dan "تَقْرِضُهُمْ" (taqridhuhum), yang mengindikasikan pergerakan matahari yang sengaja dijauhkan dari tubuh mereka.
Secara harfiah, ayat ini menjelaskan bahwa:
Pelajaran mendalam dari ayat ini adalah bahwa perlindungan sejati hanya datang dari Allah. Fenomena pergeseran posisi matahari tersebut adalah salah satu "آيَاتِ اللَّهِ" (Ayatullah/Tanda-tanda Allah). Ini mengajarkan bahwa ketika seseorang menempuh jalan kebenaran dan menghadapi kesulitan (seperti para pemuda yang bersembunyi), Allah akan mengatur alam semesta demi kepentingan mereka, meskipun mereka tidak berdaya secara fisik.
Lebih jauh lagi, ayat ini menutup dengan penegasan tentang konsep hidayah: "مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا". Ini menekankan bahwa upaya para pemuda untuk menjaga iman mereka adalah sebab mereka layak menerima hidayah. Tanpa petunjuk dari Allah, manusia akan tersesat selamanya, tidak peduli seberapa cerdas atau kuatnya mereka dalam urusan duniawi. Surat Al-Kahfi ayat 17 mengajak kita untuk selalu bergantung penuh pada petunjuk Ilahi dalam menghadapi badai kehidupan.