Memahami Bacaan Pembuka Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah surah pertama dalam urutan mushaf Al-Qur'an dan merupakan inti dari shalat umat Islam. Karena kedudukannya yang sangat mulia, tata cara membacanya harus dilakukan dengan khusyuk dan benar. Salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul terkait pelaksanaan shalat adalah mengenai **surat Al-Fatihah diawali dengan bacaan** apa sebelum lafaz ‘Bismillahirrahmanirrahim’.

Untuk menjawab hal ini, kita perlu merujuk pada tuntunan Rasulullah SAW dan praktik yang telah diamalkan oleh para ulama dari masa ke masa. Memahami bacaan sebelum memulai surah ini adalah bagian dari sunnah yang menyempurnakan shalat.

Bacaan Sebelum Membaca Al-Fatihah

Secara umum, ketika seorang Muslim hendak memulai bacaan Al-Fatihah, baik dalam shalat jahriyah (yang dibaca keras) maupun shalat sirriyah (yang dibaca pelan), terdapat dua jenis bacaan pembuka yang dianjurkan, yaitu Ta'awwudz dan Basmalah.

1. Ta'awwudz (Memohon Perlindungan)

Bacaan yang pertama kali diucapkan sebelum membaca Al-Fatihah adalah Ta'awwudz. Lafaz Ta'awwudz adalah permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Lafaznya adalah:

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rahiim. (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.)

Dasar dari amalan ini adalah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:

"Apabila kamu membaca Al-Qur'an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari (godaan) setan yang terkutuk." (QS. An-Nahl: 98).

Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa Ta'awwudz merupakan sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) ketika hendak membaca Al-Qur'an, termasuk saat memulai Al-Fatihah dalam shalat.

2. Basmalah (Dengan Nama Allah)

Setelah membaca Ta'awwudz, bacaan selanjutnya yang menyertai permulaan Al-Fatihah adalah Basmalah, yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.)

Basmalah adalah ayat pembuka setiap surat dalam Al-Qur'an, kecuali Surat At-Taubah. Mengenai status Basmalah dalam Al-Fatihah, terdapat perbedaan pandangan di antara madzhab fikih, namun kesepakatan umum adalah bahwa membacanya (baik keras maupun pelan) adalah bagian penting dari kesempurnaan Al-Fatihah.

Dalam konteks shalat, jika imam membaca surat Al-Fatihah dengan suara keras (seperti pada Maghrib, Isya', dan Subuh), maka imam akan membaca Ta'awwudz dan Basmalah dengan suara perlahan terlebih dahulu sebelum memulai ayat pertama Al-Fatihah ("Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin"). Hal ini sesuai dengan riwayat bahwa Rasulullah SAW terkadang memulai shalatnya dengan bacaan-bacaan tersebut.

Mengapa Bacaan Pembuka Ini Penting?

Fokus pada bacaan yang mengawali **surat Al-Fatihah diawali dengan bacaan** seperti Ta'awwudz dan Basmalah memiliki beberapa hikmah penting:

  1. Penegasan Tauhid: Basmalah menegaskan bahwa segala aktivitas, termasuk ibadah shalat, diniatkan dan dilakukan semata-mata karena kehendak serta pertolongan Allah SWT.
  2. Menjauhi Syaitan: Ta'awwudz adalah bentuk ketaatan kita terhadap perintah Allah untuk berlindung dari gangguan syaitan, memastikan fokus hati dan lisan kita murni kepada Allah saat bertafakur dalam shalat.
  3. Kesempurnaan Ibadah: Mengikuti sunnah Nabi dalam setiap detail ibadah adalah cara kita menyempurnakan shalat kita, yang merupakan tiang agama.
Kunci Shalat

Ilustrasi: Simbol Pembuka Berkah

Kesimpulan Praktis dalam Shalat

Jadi, untuk menjawab pertanyaan inti mengenai **surat Al-Fatihah diawali dengan bacaan** apa, praktik yang paling sesuai dengan tuntunan sunnah adalah dengan memulai dengan:

  1. Ta'awwudz (A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rahiim).
  2. Basmalah (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim).
  3. Kemudian dilanjutkan dengan ayat pertama Al-Fatihah (Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin).

Meskipun status hukum bacaan Ta'awwudz dan Basmalah di dalam shalat memiliki perbedaan pendapat di antara para fuqaha (ahli fikih), mayoritas ulama menganjurkan pembacaannya untuk meraih kesempurnaan pahala dan mengikuti petunjuk umum Al-Qur'an. Bagi makmum, jika imam membaca Basmalah dengan keras, makmum hanya diam mendengarkan. Jika imam membaca dengan pelan, makmum tetap diam karena Basmalah bagian dari bacaan imam.

Dengan mengetahui dan mengamalkan bacaan pembuka ini, diharapkan kekhusyukan dan kesempurnaan shalat kita semakin meningkat, menjadikan Al-Fatihah sebagai pilar ibadah yang benar-benar kita rasakan maknanya.

🏠 Homepage